Contoh-pengalaman-pelanggan-yang-buruk
Aplikasi

Contoh pengalaman pelanggan yang buruk

Adakah yang lebih buruk dari seorang pebisnis yang tidak mengetahui kualitas customer experience atau pengalaman pelanggannya? Ketika hal ini terjadi, sama saja dengan membiarkan bisnis Anda mati secara perlahan tanpa mengetahui apa penyebabnya. Oleh karena itu, pengetahuan tentang pengalaman pelanggan di era digital adalah harga yang tetap.

Contoh-pengalaman-pelanggan-yang-buruk

Untuk penjelasan lebih detail tentang pengalaman pelanggan

, Anda dapat membaca ulasan Memahami Pengalaman Pelanggan di bawah ini. Setelah kita memahami apa itu pengalaman pelanggan, mari kita pelajari contoh pengalaman pelanggan yang buruk agar tidak terjadi pada bisnis Anda.
6 contoh pengalaman pelanggan yang buruk

Ada banyak sekali kriteria mengapa sebuah perusahaan dikatakan memiliki customer experience yang buruk. Namun, kami hanya akan memilih enam contoh paling umum. Misalnya, layanan pelanggan yang lambat, otomatisasi yang berlebihan, kualitas staf yang buruk, dan lain-lain.
1. Respon lambat

Kunci untuk digitalisasi adalah kecepatan. Salah satu alasan mengapa teknologi lebih unggul daripada sistem tradisional adalah karena prosesnya jauh lebih cepat. Dengan munculnya teknologi, konsumen memiliki harapan yang tinggi terhadap suatu bisnis atau perusahaan. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah, konsumen mengharapkan tanggapan segera dalam waktu 24 jam selama seminggu!

Menurut Hubspot, 90% konsumen percaya bahwa merespons

dengan cepat adalah hal terpenting dalam sebuah bisnis. Jika Anda tidak memenuhi harapan tersebut, bersiaplah untuk bisnis Anda dibombardir dengan ulasan buruk dari konsumen.

Contoh paling sederhana adalah ketika seorang konsumen menanyakan detail kepada penjual tentang suatu produk. Jika Anda tidak merespon dengan cepat, konsumen akan beralih ke penjual lain. Kondisi ini diperparah jika Anda lambat menanggapi keluhan karena konsumen memberikan ulasan buruk tentang bisnis Anda.

Untungnya, masalah slow response ini bisa diatasi dengan transformasi digital. Anda dapat memanfaatkan teknologi AI di bot obrolan untuk melayani konsumen 24/7 tanpa gangguan. Teknologi ini banyak digunakan di berbagai jenis e-commerce dan berbagai bidang bisnis lainnya.
2. Otomatisasi berlebihan

Ya, otomatisasi memang bisa menjadi solusi untuk tugas-tugas

yang berulang sehingga bisa diselesaikan lebih cepat dan tidak membutuhkan banyak sumber daya manusia. Konsumen dapat segera ditangani dan biaya operasional dapat ditekan. Namun, penggunaan teknologi otomasi harus memiliki batasan.

Alasannya adalah jika penggunaan teknologi tidak memasukkan unsur manusia, hal itu dapat mempengaruhi pengalaman pelanggan. Terkadang ketika konsumen memiliki masalah, mereka hanya ingin didengar. Alih-alih manusia, mereka dioperasikan oleh robot yang layanannya memiliki batas. Jika ditangani dengan tidak tepat, pengalaman ini dapat meninggalkan kesan buruk bagi konsumen.
3. Branding yang kurang optimal

Bisakah Anda bayangkan betapa pentingnya branding bagi sebuah perusahaan? Branding adalah citra atau kesan yang pertama kali muncul di benak konsumen ketika mendengar nama merek produk Anda. Sayangnya, masih banyak perusahaan yang tidak serius dalam melakukan branding. Akibatnya, banyak konsumen yang kesulitan mengenali merek Anda.

Cara efektif membangun brand adalah dengan mengubah desain website Anda agar lebih UI/UX friendly! Ketika pengguna baru mengakses situs web Anda, mereka segera tahu apa yang harus dilakukan. Silakan tentukan konsep utama produk Anda dan terapkan di situs web perusahaan. Jika Anda membutuhkan tim khusus untuk rebranding, hubungi pakar TI kami. Ini karena kami memiliki pakar IT pengembangan situs web dan sistem web yang siap mendesain ulang situs web lama Anda agar lebih menarik.

Dengan bantuan tim kami, konsumen akan lebih mudah dinavigasi saat berbelanja dan akan menemukan barang yang mereka cari lebih cepat. Kecuali jika perusahaan Anda memiliki branding yang jelas, konsumen pasti akan kebingungan saat memasuki situs belanja perusahaan Anda. Jangan sampai konsumen bertanya ini bisnis apa sih?
4. Mengabaikan keluhan

Poin ini sebenarnya masih erat kaitannya dengan slow response. Ada begitu banyak kasus sehingga perusahaan berusaha menutup mata terhadap keluhan dari konsumen, atau lebih buruk lagi, melawannya. Jika Anda menerima keluhan dari konsumen, Anda harus merespons sesegera mungkin.

Jangan diabaikan, terutama jika kesalahan sebenarnya ada di pihak Anda. Jadi apa efek negatif dari mengabaikan Bes

LIHAT JUGA :

https://www.chip.co.id/x8-speeder/
https://teknosentrik.com/yandex-blue-china/
https://teknosentrik.com/45-76-3345-76-33-x-44/
https://teknosentrik.com/111-90-150-204-video/
https://www.chip.co.id/sedekah-cf/
https://www.i4startup.id/vsco-mod-apk/
https://www.chip.co.id/higgs-domino/
https://www.chip.co.id/vsco-mod-apk/
https://www.i4startup.id/gta-sa-lite/
https://www.sudoway.id/cara-menggunakan-lulubox/
https://www.atursaja.com/2129/cara-menghilangkan-suara-vokal-pada-lagu-di-youtube/
https://www.atursaja.com/1338/cara-top-up-ovo-di-indomaret/
https://www.atursaja.com/2285/cara-mengetahui-password-wifi-yang-sudah-terhubung/
https://www.atursaja.com/1964/cara-daftar-internet-banking-mandiri-online/
https://dolanyok.com/x8-sandbox-apk/
https://liga-indonesia.id/x8ds-com-china-apk/
https://snapcard.id/
https://www.masukptn.id/
https://teknosentrik.com/185-62-l53-200/
https://teknosentrik.com/18-di-google/

4/5 - (1 vote)