Definisi chauvinisme
Pengertian chauvinisme adalah pengertian yang memiliki pendapat tentang suku sendiri atau juga merupakan bentuk perasaan cinta. Dan sebuah bangsa, biaya lisensi yang tinggi, fanatisme atau bahkan kesetiaan kepada negara tanpa memperhitungkan pandangan orang lain.
Ini adalah pelajaran atau pemahaman tentang fanatisme diri sendiri terhadap tanah air sendiri yang terlalu / terlalu dilebih-lebihkan. Dengan demikian dapat menurunkan kualitas negara lain atau bisa juga disebut degradasi bangsa lain dan kepercayaan bahwa bangsa itu tidak baik.
Sejarah chauvinisme
Kata / istilah ini mulai dikenal pada tahun 1960. Inilah sikap agresif yang dimiliki laki-laki terhadap perempuan. Dan hingga saat ini istilah tersebut masih digunakan, namun hanya sedikit orang yang mengetahui arti kata chauvinism.
Pencetus chauvinisme pertama kali adalah Nicolas Chauvin, dia adalah seorang prajurit setia Napoleon Banoparte. Dan meskipun Napoleon dikalahkan dan diusir, chauvin ini tetap setia padanya. Namun, makna dan istilah chauvinisme dipahami dengan cara yang sama seperti chauvin.
Pahami sovinisme menurut para ahli
Untuk memahami chauvinisme, kita dapat merujuk pada beberapa pendapat yang dikemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut:
Menurut Wikipedia
Definisi Wikipedia tentang chauvinisme adalah bentuk pengajaran tentang cinta yang berlebihan untuk tanah air seseorang.
Setelah Inoviana (2014)
Definisi Inoviana tentang chauvinisme adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan kesetiaan yang ekstrem kepada satu pihak tanpa mempertimbangkan pandangan alternatif pihak lain.
Setelah Mirandalaurensi (2014)
Pengertian chauvinisme menurut Mirandalaurensi adalah suatu bentuk tindakan yang meninggikan negara sendiri, namun meremehkan negara lain. Dan ciri khas dari chauvinisme ini adalah sikapnya yang merendahkan negara lain.
Menurut St-Times (2013)
Menurutnya, chauvinisme adalah perasaan cinta tanah air yang berlebihan, meninggikan bangsa dan meremehkan atau merendahkan bangsa lain.
Pengaruh Chauvinisme
Dalam penerapannya, chauvinisme memiliki dua efek, efek positif dan efek negatif, dan penjelasannya diberikan di bawah ini:
Efek positif dari chauvinisme
Dapat mempersatukan warganya menjadi satu kesatuan di bawah pemerintahan.
Efek negatif dari chauvinisme
- Akan memulai atau menyebabkan perang dan konflik antara negara dan negara.
- Mempengaruhi atau dapat menghancurkan perdamaian dunia
- Peningkatan disabilitas perkembangan karena merasa tertutup dengan negara lain (saya tidak mau menerima saran)
Itu bisa membuat jiwa seseorang lebih tertutup dan akan sulit untuk berhubungan dengan orang lain.
Itu lebih fokus pada melupakan Tuhan Yang Maha Kuasa dari pada Pencipta alam semesta - Menjadikan seseorang sebagai pemimpin tidak takut membawa negara lain ke tampuk kekuasaan
- Membuat seseorang tidak berpikir positif tentang kebaikan bangsa lain.
Negara yang memperkenalkan chauvinisme
Di bawah ini adalah nama-nama negara yang memperkenalkan chauvinisme, antara lain:
Jerman
Negara Jerman ini dulunya adalah negara yang berpegang teguh pada ideologi atau paham chauvinisme, yang sebenarnya memiliki pemimpin yang kejam, memusuhi orang Yahudi, dan merupakan saudara kembar yang kaku dan cacat. Dan ini menyebabkan dan memicu Perang Dunia Pertama, yang dipimpin oleh Adolf Hitler.
Jepang
Jepang merupakan negara yang mempercepat revitalisasi negaranya setelah dijatuhkan oleh bom atom dan juga tsunami. Pernah dipimpin oleh seorang chauvinis, Tenno Haika, yang mengira negara lain tidak lebih baik dari negaranya sendiri.
Italia
Negara ini memiliki sejarah yang cukup unik. Negara yang merintis beberapa nama parfum sekaligus fashion dunia ini pernah bernaung oleh B Mussolini. Negara ini menganggap negara lain sebagai negara tiruan dan tidak kreatif, sehingga dikenal arogan dan kaku pemahamannya.
Fitur chauvinisme
Di bawah ini adalah ciri-ciri chauvinisme, diantaranya sebagai berikut:
- Secara fanatik menentang negara
- Kepala negara revolusioner dan diktator
- Diperlakukan dengan tidak menyenangkan
- Digunakan untuk meluncurkan target tertentu
- Meremehkan negara lain
- Benci negara berdaulat lainnya
Contoh sovinisme
Contoh dari chauvinisme yang pernah ada adalah ketika A. Hitler mengucapkan kalimat “Jerman di atas segalanya di dunia” yang artinya “Jerman berdiri di atas segalanya di dunia”. Contoh inilah yang sering atau sering digunakan oleh Jerman untuk mempromosikan Kejuaraan Sepak Bola Eropa tahun 2000, misalnya.
Negara lain yang menganut paham chauvinisme adalah Jepang (Tenno Haika yang menganggap negara lain tidak lebih baik dari negaranya sendiri) dan Italia (B. Mussolini yang menganggap negara lain adalah negara tiruan dan tidak kreatif, sehingga pemahamannya disebut arogan. dan kaku)
Itulah penjelasan tentang makna chauvinisme, sejarah, efek, dan properti. Semoga apa yang dijelaskan semoga bermanfaat untuk anda. Terima kasih
Sumber :